Jumat, 16 November 2012

MUALLAF 2


Ada seorang muallaf (yang baru masuk Islam) sebut saja namanya Acong. Dia masih awam atau belum begitu paham dengan ajaran agama Islam, lantas ia mendatangi rumah bapak kyai setempat untuk bertanya tentang seputar agama Islam, kebetulan saja bapak kyai tersebut bernama Kyai Haji Muhammad Amin, atau biasa dipanggil Kyai Amin. Maka terjadilah percakapan di dalam rumah tersebut :
Acong : "Pak Kyai, kalau sudah menjadi Muslim itu, apa saja sih...yang harus dilakukan?" tanya Acong langsung menuju sasaran permasalahan.
Kyai Amin :" Begini Mas Acong, orang muslim itu berkewajiban melaksanakan rukun-rukun Islam yang berjumlah lima, yaitu setelah mengucapakan dua kalimah syahadah, maka ia wajib melakukan ibadah salat sehari 5 kali, kemudian ibadah puasa pada bulan Ramadlan, terus wajib mengeluarkan zakat dan terakhir wajib melaksanakan ibadah haji bagi yang sudah mampu, begitu mas Acong......!"
Sambil manggut-manggut Acong pun menyahuti,
Acong : " Oo.... begitu, lantas ibadah shalat itu sendiri bagaimana pak kyai....?". dengan penuh penasaran Acong pun mulai menanyakan satu persatu ibadah tersebut.
Kyai Amin mulai menjelaskan apa itu salat secara garis besarnya saja.
Kata Kyai Amin : " Begini mas Acong, pokoknya salat itu satu rangkaian ibadah yang dimulai dari gerakan Takbiratul Ihram dan diakhiri dengan ucapan Salam, itu lah namanya ibadah salat. Lah karena kamu ini masih pemula ya udah, salatnya ikut-ikutan aja dulu gak apa-apa....., biar tahu gerakannya seperti apa, nanti sambil tanya-tanya sama teman kalau ada yang tidak paham".
Acong :" Ya... ya, lantas kalau ibadah puasa Ramadlan bagaimana itu pak Kyai......?".
Demikian percakapan berlanjut sampai Acong mulai paham sedikit-sedikit tentang ibadah yang pokok dalam agama Islam.
****
Saat Maghrib tiba, Acong mulai mempraktekkan apa yang tadi ditanyakan sama pak kyai Amin.
Salat maghrib ini adalah salat yang pertama kali bagi Acong, sehingga karena belum tahu betul, ia pun menggambil shaf yang paling belakang.
Ketika sang Imam salat mulai membaca surat al-Fatihah, Acong tertegun mendengarkan dengan khusus, sambil mengamati orang-orang yang ada di Shaf depannya. dan ketika Imam sudah sampai bacaan : "WALAD DHOOLLIINNN...." para makmum pun serentak membaca "AAMIIIINN....". 
Dalam benaknya Acong berkata :"Oo... berarti kalau Imam sudah sampai bacaan Walad dholliin para makmum menyebut nama Imamnya." begitu pemahaman Acong, karena yang menjadi imam saat itu adalah Bapak Kyai Amin yang telah ia kenal selama ini.
Pada rakaat kedua Acong pun mengamati dengan kejadian yang sama, sehingga tambah memantapkan kenyakinan dia "kalau setelah bacaan Walad dholliin menyebut nama Imamnya."
****
Pada waktu salat Isya' sudah tiba, Acong pun sumringah dengan gerakan yang semangat dia langsung menuju ke Mushalla untuk melaksanakan salat Isya'. Kali ini Acong sudah tidak canggung lagi karena sudah ada sedikit pengalaman waktu salat Maghrib di Mushalla yang sama. Namun ketika Iqamat Isya' telah dikumandangkan ternyata yang maju sebagai Imam Isya, bukan Pak Kyai Amin lagi tetapi berganti giliran yang bertugas adalah Bapak Kyai Abdul Qodir. Karena tidak tahu nama imamnya, Acong pun memberanikan diri menyapa dan menanyakan namanya.
Alhasil  sebelum salat Isya' dimulai telah terjadi perkenalan singkat antara Acong dengan kyai Qodir panggilan akrab dari Bpk Kyai Abdul Qodir.
Karena Acong sudah merasa yakin dan sudah agak paham tentang gerakan salat maka dia sudah tidak ragu-ragu mengambil posisi shaf yang di depan, tepat di belakang Imam. 
Saat Imam sudah mulai membaca surat al-Fatihah, Acong pun dengan cermatnya memperhatikan bacaan imamnya, dan dikala bacaan sudah mendekati akhir dari surat al-Fatihah, Acong pun siap-siap mengambil nafas panjang untuk memanggil nama Imamnya dengan suara yang keras..
Akhirnya Imam pun sampai pada bacaan : "WALAD DHOOLLIINNN...." belum sampai bacaan imam berhenti, Acong pun buru-buru mendahului menjawab :" QOODIIIIRR....". dengan suara paling keras diantara para jama'ah. Sang imam pun agak terusik dengan penyebutan nama dirinya dengan suara keras di belakangnya, namun ia berusaha untuk tetap khusuk pada salatnya.
Sementara itu di belakang sebagian jama'ah mulai kacau dan ramai, ada yang merasa tidak tahan dan ketawa sendiri-sendiri dengan ketawa yang ditahan-tahan, ada yang tetap melanjutkan salatnya tetapi perhatian tidak fokus pada salatnya dan ada sebagian jama'ah yang belum mulai takbir ramai membicarakan Acong.
TAMAT

PESAN MORAL :
Kesalahan dalam menjalankan ibadah salat terkadang terjadi tanpa disengaja,
Untuk mencermati hal tersebut yang jelas kita harus tahu ilmunya 
Tindakan apa yang harus diambil agar salat tidak menjadi BATAL
Itulah kuncinya yaitu tahu ketentuan-ketentuan salat dari segi
Syarat wajib dan syarat sah salat.  
Rukun, Sunah Ab'adz dan sunah Haiat salat
serta tahu hirarki kedudukan hukumya
Mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah dari cerita di atas.

(Sumber : Dongengan anak2 santri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar