Sabtu, 01 Desember 2012

ASAL MULA NAMA BINATANG “UNTA”






Binatang ini berasal dari kawasan Timur Tengah, hidup di daerah padang pasir, dan terkenal binatang yang sangat cerdas karena walaupun hidup di hamparan  padang pasir  yang sangat luas, binatang ini bisa mengetahui arah mata angin dan mengetahui sumber air serta bisa mencium (mengetahui) bahaya seperti badai yang akan terjadi.  Maka tak heran jika binatang ini di pilih oleh Baginda Rasulullah Muhammad Saw. menjadi tunggangannya  menemani  hijrah ke Madinah Al-munawarah. Serta banyak pula film-film barat yang mengambil setting padang pasir memilih binatang ini menjadi kendaraannya seperti Film ”The Scorpion 1” yang dibintangi oleh The Rock sebagai tokoh utamanya.

Dalam bahasa  Arab binatang ini dinamakan “JAMAL” sedangkan dalam bahasa Inggrisnya adalah ”CAMEL” . Di sini ada kesamaan bunyi antara kedua bahasa tersebut, namun kenapa di Indonesia menjadi nama UNTA?

 Awal kisah di mulai dari T.K.P. berikut ini.

Menurut cerita orang Kuno. Orang Indonesia yang pertama kali melihat binatang ini adalah orang Jawa yang sedang melaksanakan ibadah haji. Katika dia melihat binatang yang tinggi besar dengan leher yang panjang dan di punggungnya ada gundukan yang berjumlah satu dan ada yang dua ini, orang Jawa tadi menjadi penasaran untuk bertanya, karena di Indonesia tidak ada binatang jenis seperti itu, dalam hatinya dia bertanya-tanya: ”Apakah nama binatang itu ya?”

Dia ingin sekali menanyakan, tetapi ragu karena tidak bisa berbahasa arab sama sekali, tapi  akhirnya dia  mencoba memberanikan diri bertanya kepada pemiliknya dengan bahasa Jawa yang medok, maka terjadilah percakapan yang tidak nyambung.

Orang Jawa : Tuan Arab, opo arane binatang kuwi yo? Kok aneh banget, sak umur-umur aku nembe weruh saiki? Huu walah-walah gedine.....!” tanya orang Jawa dengan nada keheranan, namun orang arab  tadi tidak menjawabnya malah asik dengan pekerjaannya karena memang tidak paham dengan ucapan orang Jawa tadi. 

Karena tidak ada jawaban dari sang pemilik binatang itu, orang jawa tersebut, mengulang pertanyaannya sambil kedua tangannya memberikan isyarat dan berkata :” woy.. wong Arab..., aku arep  takon karo kuwe, opo arane binatang kuwi.!!!, ayo jawaben pitakonku iki, asale nang negoroku kono, nang Indonesia ora ono jenis binatang koyo iki....!!  Dadine aku pingin reti...!!”  begitulah orang jawa tadi ngomel-ngomel sendiri dengan bahasa yang tidak bisa dipaham oleh sang pemilik binatang. Sementara itu, orang Arab yang lain merasa terganggu dengan sikapnya orang jawa tadi yang suka ngomel-ngomel sendiri dengan tingkah polah seperti orang gila. 

Akhirnya salah satu orang Arab mengusir orang jawa tadi dengan nada sedikit keras dan tentunya dengan menggunakan bahasa Arab : ”Hay Anta Majnun, Anta Majnun idzhab hunak, idzhab hunak... la taqrab haadzal makan....!!” ("Hay kamu orang gila, kamu gila, pergi sana pergi sana, jangan dekat-dekat kemari....!") demikian kata-kata orang Arab itu, mengusir orang jawa tadi agar segera pergi dari tempat itu sambil mengatakan sebagai orang gila.

Namun karena orang jawa tadi tidak paham bahasa Arab, dikatakan sebagai orang gila malah merasa senang dan tersenyum-senyum karena seolah-olah dia mendapat jawaban dari pertanyaannya tadi, walaupun dia tidak bisa mengingat apa yang dikatakan orang Arab itu secara keseluruhan,  namun ada yang dia ingat yaitu kata-kata ”ANTA-ANTA”  yang diucapkan berulang-ulang. Sehingga orang Jawa tadi mengambil kesimpulan bahwa nama binatang itu adalah ”UNTA”.

Akhirnya dia berkata : ”Oh.. Unta, Jadi arane binatang iki Unta ya tuan? Yen ngono aku Permisi dulu tuan Arab, maturnuwun.....” sambil senyum-senyum dia pergi, dan merasa senang karena bisa menanyai orang Arab dengan bahasa Jawanya yang medok.  

Sejak saat itu dia menceritakan kepada teman-temannya yang dari Indonesia, dan tetkala dia telah pulang ke Tanah Air di kampungnya dia menceritakan kepada setiap orang yang dijumpainya kalau di Arab itu ada binatang yang tidak ada di Indonesia dan dinamakan UNTA, dan anehnya orang-orang Indonesia pun percaya dengan nama itu. 

 Akhirnya karena di Indonesia sudah masyhur binatang  itu terkenal dengan sebutan UNTA, maka sejak saat itu binatang yang hidup di padang pasir itu resmi dinamakan ”UNTA”.

SEKIAN

(Sumber Inspirasi : Bpk. KH. Bakri Hamzah - Simbangkulon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar