Rabu, 05 Desember 2012

PD AJA YANG PENTING BICARA ARAB…..!

Ada cerita dua orang jamaah haji Indonesia sebut saja namanya Jono dan Tono. Mereka berdua tidak bisa berbahasa Arab, ketika mereka berdua jalan-jalan ke pasar,  melihat semua orang-orang di sana berbicara menggunakan bahasa Arab, mereka berdua menjadi bingung, karena tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, mereka pun kelihatan culun, O’on  kaya orang hilang. 

Akhirnya salah satu dari mereka yaitu Tono mengeluarkan ide yang disampaikan kepada Jono, maka terjadilah percakapan diantara mereka :

Tono      : ”Jon, Bagaimana kalau kita berdua berbicara bahasa Arab? Biar kita tidak kelihatan seperti orang  O’on, Karena di sini semuanya berbicara bahasa Arab...” tanya Tono 

Jono      : ”Wah, bagaimana caranya? Aku kan tidak bisa bahasa Arab Ton..!” jawab Jono dengan jawaban yang polos dan apa adanya.

Tono      : ”Gini aja Jon... kita dulu waktu di MTs Simbang Kulon kan diajarkan hafalan Juz Amma..! Nah, itu aja yang kita baca (seayat demi seayat ) secara bergantian, sehingga seolah-olah kita sedang berbicara bahasa Arab...!  gimana? Setuju tidak?” ide jono disampaikan dengan nada menyakinkan.

Jono      : ”Oh, Iya... ya..., ide bagus itu Ton...! Aku setuju dengan pendapatmu, mari kita coba..”

Jono pun menyambut ide Tono dengan semangat pula, akhirnya mereka berdua mempraktekan ide Tono. Dan benar karena alqur’an adalah berbahasa arab, mereka pun kelihatan berbicara bahasa arab karena nadanya dibuat seperti orang berbicara, tidak dibaca kayak orang ngaji biasa.

Akting mereka berdua kepingin bisa bicara bahasa Arab kesampaian sudah, namun hari berganti hari, mereka pun kehabisan bahan (materi) karena rasa-rasanya seluruh ayat yang mereka hafal sudah dipraktekkan semua. Lalu jono pun berucap :

Jono      :  ”Ton, kayaknya akting kita cukup sampai disini Ton...!, karena apa yang kita praktekkan Cuma itu-itu aja, bosan kan jadinya? Bagaimana Ton? Tanya Jono minta pendapat Tono, selaku yang punya ide.

Tono pun berpikir sejenak.....(????), tak lama kemudian ide pun muncul di pikirannya.
Tono      : ”Aah... Ya.., aku ada ide baru Jon..!!!” 
Jono      :”Apa itu Ton...? belum sempat mengutarakan gagasannya Jono pun tidak sabar menimpali.

Tono      : ”Gini Jon..., kita kan tiap malam Jum’at  selalu membaca Maulid Barzanji di Musholla...., nah .... kamu hafal tidak kalimatnya..? itu aja yang kita pakai buat percakapan...gimana Jon?” tanya Tono dengan sikap yang menyakinkan...

Jono      : ” Ah.. benar juga kau, emang pikiranmu encer ton.., ya boleh lah kita coba, tapi aku hafalnya yang awal-awal saja sama yang terakhiran, kalau yang tengah-tengah tidak begitu hafal karena jarang kita baca.” jawab Jono dengan mengungkapkan beberapa alasan.

Tono      : ” Ya tidak apa-apa lah, dari pada kita bengong kaya orang hilang, mending kita bisa tampil gaya, PD aja yang penting berbicara Arab.” imbuh Tono dengan alasan-alasan membenarkan diri mereka berdua.

Lantas merekapun melanjutkan percakapan bahasa Arabnya dengan bahan Maulid Barzanji secara begantian saling sahut menyahut, sehingga mereka benar-benar kaya orang Arab sungguhan karena mereka berdua hafal bacaan Maulid Berzanji di luar kepala.

Sementara mereka sedang asyik berdua mempraktekkan percakapan Arab di suatu tempat, tiba-tiba salah satu teman mereka yaitu H. Amat yang pada kali ini dia melakukan Ibadah Haji yang kedua kalinya memperhatikan tingkah laku mereka dari kejauhan. Secara lamat-lamat terdengar suara percakapan mereka berdua tapi tidak jelas, dalam hatinya H. Amat beguman : ”Wah.. itu Jono dan Tono sedang membicarakan apa ya..? kok kedengarannya aneh... bahasa jawa bukan, bahasa Indonesia juga bukan... lalu apa ya...?” dalam hatinya H. Amat bertanya-tanya penasaran.

Akhirnya H. Amat berucap : ”Ah.. dari pada penasaran, mending aku kesana aja ah..”  H. Amat pun akhirnya mendekati mereka berdua.

Ketika tempat mereka berdua semakin dekat, pembicaraan pun semakin jelas kedengaran oleh H. Amat, namun awalnya H. Amat bingung tidak mengerti apa yang sedang dibicarakannya, dalam hatinya dia bertanya-tanya : ”Masak Jono dan Tono bisa berbicara bahasa Arab???, kayaknya bukan deh... karena aku tahu betul mereka berdua tidak bisa berbahasa Arab, sepertinya aku tahu dan sering dengar kalimat yang sedang diucapkan oleh mereka berdua”.  Setelah diamati dengan teliti  akhirnya H. Amat pun mengetahui apa yang sedang mereka berdua ucapkan.

Dalam hati H. Amat hanya berucap : ” Ooo... jadi dari tadi itu yang di baca maulid Berzanji.... Ah aku mau gabung ah....”

Ketika H. Amat sampai di tempat mereka berdua kebetulan bacaan mereka pas sampai pada MAHALUL QIYAM, sehingga langsung saja H. Amat menyuruh mereka berdua berdiri dan mengucapkan dengan keras-karas lafdz Sya’ir Mahalul Qiyam :

YA NABII SALAM  ALAIKA ....       YA RASUL SALAM ALAIKA ......
YA HABIB SALAM ALAIKA ....      SHOLAWATULLAH ALAIKA ......

Kalimah tersebut pun diulang dan diikuti oleh mereka berdua, secara bersama-sama.....

YA NABII SALAM  ALAIKA ....       YA RASUL SALAM ALAIKA ......
YA HABIB SALAM ALAIKA ...      SHOLAWATULLAH ALAIKA ......

Akhirnya H. Amat pun bertindak sebagai pemimpin lagu dan sebagai Koornya mereka berdua

SEKIAN......

(Sumber Inspirasi : Bpk. KH. Hasan Rumuzi-Banyurip Alit)

2 komentar:

  1. nada rivida vieda1 Juni 2014 pukul 17.10

    cukup menarik.
    bagi saya,humor yang ada di atas,bisa mendidik juga.
    karena adanya ide dari tono,h.amat dan jono pun mendapat pahala.
    pahala,karena membaca ayat suci al qur'an dan maulidul berzanji.
    hahahaha....

    BalasHapus