Senin, 23 Desember 2013

CERITA - AKIBAT SUKA BERBOHONG



Di sebuah pedesaan terpencil yang masih banyak hutan dan rerumputan hijau, sebut saja Desa Maju Mundur ada seorang pengembala yang sehari-harinya bertugas mengembalakan kambing-kambing milik warga desa. Dia orangnya suka bercanda namun tidak memakai etika atau dengan suka berbohong (membual).
Pada suatu hari ketika dia sedang mengembalakan kambing-kambing milik warga di perbatasan hutan yang masih banyak rerumputan hijau tiba-tiba dia beriak kencang sekali “Tolong… tolong… ada srigala mau memakan kambing…!!!” teriakan tersebut diulang-ulang hingga warga desa yang sedang bercocok tanam di kebun mereka lari tergopoh-gopoh sambil membawa alat-alat seadanya yang sedang mereka gunakan untuk berkebun menuju ke sumber suara dari sang pengembala.

Ketika warga desa tiba di tempat pengembala tersebut langsung mengucap, “Mana Srigalanya…? X2” Sang Pengembala hanya tertawa-tawa sendiri sampai terbahak-bahak sambil berucap “Maaf, aku cuman bercanda…”, sehingga warga desa menjadi dongkol atas tindakan Sang Pengembala tersebut yang ternyata hanya menipu, dan salah satu warga ada yang berucap “Wah… Anak ini hanya menipu kita…., Ayo kita kembali bekerja..!!” .
Dilain hari ketika hari menjelang petang saat Sang Pengembala berniat akan pulang mengandangkan kembali kambing-kambing milik warga desa tiba-tiba dia berteriak lagi, “Tolong… tolong… ada srigala …!!!” kata-kata tersebut diulang berkali-kali, namun tak ada satu orangpun yang datang, sementara warga desa yang mendengar teriakan Sang Pengembala tersebut saling berpandangan dan saling membicarakan, “Eh.. Kang itu anak pengembala berteriak-teriak minta tolong... Bagaimana kita..?”  kata salah satu warga kepada yang lain, dan salah satu warga lain menjawab“ Aah… aku malas ah ke sana, paling-paling kita ditipu lagi..”  
Dan ketika hari semakin sore menjelang maghrib yang biasanya Sang Pengembala sudah pulang ke desa dengan kambing-kambingnya, kali ini kambing-kambing mereka tak satupun belum kembali, sehingga para warga mencari ramai-ramai ke perbatasan hutan tempat Sang Pengembala biasa mengembalakan kambing. Di sana hanya ada kambing-kambing mereka yang berkeliaran kesana kemari, sementara sang pengembala tak nampak batang hidungnya, dan wargapun memanggil-manggil sang pengembala namun tak ada jawaban sama sekali, sehingga para warga berlanjut mencari ke dalam hutan, dan di hutan tersebut sekelompok warga menemukan pakaian sang pengembala yang sudah tercabik-cabik dengan darah berceceran di sekitar tersebut.  Ternyata sang pengembala telah tewas dan beberapa kambing warga di makan oleh sekelompok srigala yang kelaparan. 
Ketika warga telah menemukan sang pengembala yang telah tewas, mereka saling berucap , “Ohh… alangkah malangnya nasipmu nak… mati dengan cara yang mengenaskan….kami mengira kamu cuman bercanda… ternyata ini betulan…too. Ooo aalah dalah…. Naak… Nak..”
Demikianlah akibat orang yang suka berbohong walaupun sebenarnya hanya ingin bercanda. Maka bagi kita berhati-hatilah jaga lisan kita, boleh kita bercanda tetapi jangan memakai kebohongan karena sekali berbohong orang tidak akan mempercayai kita lagi.
SEKIAN
(Sumber inspirasi : dari majalah berbahasa arab)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar